Baru saja ini saya sempat menulis mengenai dedikasi Bob Hasan di dunia atletik. Tetapi kabar duka ada ini hari Selasa (31/3/2020). Seperti diambil dari detik.com, Bob Hasan wafat di RSPAD sesudah lama menderita kanker paru-paru.

Diketahui, lebih dari 40 tahun, Bob Hasan jadi ketua umu Persatuan Atletik Semua Indonesia. Semasa itu juga Bob Hasan banyak berkorban. Pebisnis yang sama dengan kayu ini seringkali mengambil koceknya sendiri untuk perubahan atletik di Indonesia.

Salah satunya bukti pengorbanan Bob Hasan ialah waktu ia keluarkan dana untuk semua keperluan Lalu Muhammad Zohri sampai menjadi juara dunia atletik junior di Finlandia dua tahun kemarin.

Semasa jadi pucuk pimpinan di PASI, Bob condong tidak umbar pengorbanannya. Ia kelihatannya memang jatuh hati sangat benar-benar dengan dunia atletik.

Semasa jadi ketua umum PASI, banyak olahragawan hebat yang ada. Ada Mardi Lestari yang sprinter itu pada tahun 80-an. Ada sprinter Suryo Agung, Lalu Muhammad Zohri. Ada pula pelari jarak jauh waktu dulu seperti Eduardus Nabunome, Supriati Sutono, Ruwiyati, Triyaningsih.

Ada pula peloncat jauh Maria Natalia Londa. Ada pula Emilia Nova yang pelari gawang peraih perak di Asian Games 2018. Kecuali, masih banyak olahragawan atletik yang muncul di waktu kepemimpinan Bob Hasan.

Meninggal dunianya Bon Hasan di umur 89 tahun, pasti jadi duka yang dalam buat dunia atletik Indonesia. Sesudah duka ini tiba, selanjutnya akan ada pertanyaan siapa yang akan jadi alternatif Bob Hasan?

Saya pikirkan beberapa orang yang dapat pimpin PASI dalam kerangka keorganisasian. Tetapi, memanglah bukan kasus gampang cari pimpinan yang ingin keseluruhan berkorban untuk cabang atletik, seperti Bob Hasan. Karena, atletik memanglah bukan olahraga pemroduksi uang banyak seperti sepak bola.

Karenanya, siapa saja yang pimpin PASI yang akan datang, mempunyai dedikasi tinggi seperti Bob Hasan, ingin berkorban seperti Bob Hasan. Disamping itu, dapat menimbulkan pertandingan serta bibit unggul dunia atletik.

Pimpinan yang baru diinginkan dapat terima tongkat estafet dengan benar-benar baik. Dapat bawa dunia atletik lebih bagus lagi. Saya pikirkan beberapa orang di PASI sudah mengetahui sama tahu bagaimanakah cara membuat dunia atletik, tinggal lakukan eksekusi edan seperti Bob Hasan.

Satu hal yang juga penting ialah merangkul tiap komponen yang dapat menolong majunya dunia atletik, contohnya semakin erat dengan pemerintah serta swasta untuk menggelorakan atletik.

Rujukan Mencari Bandar Terbaik Main Togel Online

Disamping itu, yang jadi pekerjaan rumah ialah meningkatkan level atletik Indonesia ke level Asia. Menurut saya, atletik Indonesia harus dapat muncul di level Asia. Ada banyak fakta yang membuat atletik Indonesia wajar mengutamakan level Asia.

Pertama ialah sdm (SDM) yang banyak. SDM Indonesia banyak, dari Sabang sampai Merauke. Saya yakini banyak kekuatan di jumlahnya SDM itu.

Saya percaya beberapa orang yang mempunyai kekuatan lari yang bagus. Nah, tinggal bagaimana PASI pada tingkat wilayah menjaring bibit unggul. Serta, saya pikirkan Indonesia cuma kalah dari China serta India untuk kepentingan SDM.

Ke-2, kekuatan SDM itu dapat disaksikan di cabang sepak bola. Indonesia mempunyai beberapa pemain sepak bola yang mempunyai kecepatan. Itu ialah talenta alami di Indonesia. Namun memang, mereka semakin tertarik ke sepak bola dibanding atletik. Saat ini tinggal bagaimana lakukan pendekatan serta penelusuran supaya talenta-bakat itu tidak ngumpul di sepak bola.

Ke-3 ialah bukti Zohri. Ada Zohri sebagai juara dunia junior kembali lagi memperjelas jika Indonesia berpotensi bagus di dunia atletik. Serta, kekuatan itu telah berkualitas dunia. Karena itu untuk kelas Asia harusnya dapat.

Sebatas diketahui saja, bila di level Asia Tenggara Indonesia cukup dapat bicara. Tetapi di level Asia, Indonesia susah bicara, terutamanya di tempat Asian Games.

Dalam riwayat Asian Games, Indonesia cuma dapat memperoleh empat medali emas. Tulis ya, semenjak 1951 sampai 2018, cuma bisa 4 emas. Perinciannya, Asian Games 1962 bisa dua emas dari M Sarengat di nomor 100 mtr. serta 110 mtr. gawang. Pada 1998 memperoleh emas dari Supriati Sutono di nomor 5.000 mtr. putri. Pada 2014 emas didapat Maria Natalia Londa di nomor loncat jauh.

Serta, waktu Indonesia jadi tuan-rumah Asian Games 2018, Indonesia tidak memperoleh medali emas di cabang atletik. Pasti ini menjadi PR besar PASI bagaimana supaya Indonesia yang punyai banyak masyarakat ini dapat memperoleh medali emas. Harusnya Indonesia dapat sejajar dengan India serta Cina yang mempunyai banyak masyarakat.

Di Asian Games 2018, Cina dapat memperoleh 12 medali emas dari cabang atletik. Sesaat India dapat memperoleh 8 medali emas. Serta, sebetulnya Indonesia dapat mencontoh India.

Bila dari emas yang didapat, India memang membanderol sasaran bukan di kelas elite seperti lari jarak pendek. India kelihatannya mengincar emas dari lari jarak jauh serta nomor lempar.

Satu kali lagi, selamat jalan Pak Bob Hasan mudah-mudahan jelas disana. Mudah-mudahan juga, dunia atletik semakin jelas hingga menunjukkan jika usaha keras Bob Hasan sejauh ini tidak percuma.