Olahragawan lari Indonesia, Triyaningsih, akui mujur dapat mendapatkan pengalaman berlaga di Olimpiade 2012 di London. Triyaningsih menceritakan saat itu dianya berkompetisi dengan olahragawan teratas dunia, tetapi tidak berhasil finish di posisi paling depan.


Triyaningsih tampil di Olimpiade London 2012 lewat nomor maraton. Umur Triyaningsih saat itu masih muda, yaitu 25 tahun.


Triyaningsih menceritakan, jalur maraton di Olimpiade London sangatlah baik sebab lewat beberapa situs berserajah yang berada di Inggris. Tetapi, saat itu unsur cuaca London yang gampang beralih secara cepat membuat kesusahan berkompetisi.


"Saya dapat berlaga menantang semua olahragawan elite dunia. Ditambah lagi memang tempatnya di Banyak Manfaat Taruhan Bola Secara Online London itu sangatlah baik serta kami melalui beberapa situs bersejarah mereka. Contohnya Buckingham Palace, St Paul's Cathedral, jam Big Ben, serta yang lain hingga hebat," kata Triyaningsih di acara Silaturahome Liputan6, Rabu (27/5/2020).


"Saat itu jalurnya memutar 6x trek serta jika di London cuacanya sulit ditebak, kadang hujan, terus surut, serta berangin.


Jadi saat itu pakaian saya basah, kering lagi, serta banyak yang tidak finish sebab cuacanya berlebihan," sebut Triyaningsih yang sekarang ini berumur 32 tahun.


Triyaningsih akui, bentuk badan tidak mengubah kompetisi beberapa olahragawan dalam lomba lari maraton. Triyaningsih yang berperawakan badan 147 cm itu akui tidak terusik dengan hal itu.


"Dengan cara bentuk memang benar ada sedikit ketidaksamaan. Tetapi, saya tidak mempersoalkan itu sebab yang perlu konsentrasi latihan serta memang benar ada trick spesial untuk olahragawan pendek, yaitu harus mempunyai ketahanan badan yang kuat," sebut Triyaningsih.


Triyaningsih pada akhirnya finish di rangking ke-84 dengan catatan waktu 2 jam 41,15 menit. Olimpiade London 2012 jadi salah satu panggung Triyaningsih di acara pesta olahraga paling besar dunia itu.


Walau tidak mendapatkan prestasi di Olimpiade, tetapi Triyaningsih dapat dikatakan sebagai olahragawan Indonesia yang sangat sukses di level SEA Games. Dalam lima edisi SEA Games yang diiringi, Triyaningsih sukses persembahkan 10 medali emas.


Keberhasilan itu dicapai Triyangingsih dari tiga nomor lari, yaitu 5.000 mtr., 10.000 mtr., serta maraton. Perolehan paling baik Triyangingsih di SEA Games berlangsung pada edisi 2011 dengan perolehan tiga medali emas di nomor-nomor itu.


Mengenai masa lalu pahit yang dipunyai Triyaningsih di SEA Games berlangsung pada edisi 2013 dimana harus mendapatkan medali perak di nomor 5.000 mtr. sebab kalah berkompetisi dari olahragawan Myanmar, Phyu War Thet.


"Susah sebetulnya, hanya duka cita saya sedikit terobat sebab waktu itu pecahkan rekornas dengan catatan waktu 16 menit 24,36 detik. Jadi, walaupun tidak berhasil dalam persaingan perebutan medali, saya dapat melakukan perbaikan catatan waktu," tegas Triyaningsih.