PB PASI alami masalah dalam jalankan program pelatnas atletik Olimpiade Tokyo 2020, karena epidemi virus corona. Akhirnya, beberapa olahragawan yang sedang ada di wilayah semasing harus berlatih tanpa ada dikawal pelatih.


Hal tersebut tersingkap sesudah Kementerian Pemuda serta Olahraga (Kemenpora) mengucurkan budget pelatnas atletik Olimpiade sejumlah Rp 6.141.700.000 dari saran awal Rp 6.294.100.000.


Banyak Manfaat Taruhan Bola Secara Online Pertolongan itu dituangkan dalam nota kesepakatan (MoU) yang diberi tanda tangan Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung, dikawal Plt Ketua Umum PB PASI, Zaki Makarim, di Wisma Menpora, Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (14/7/2020) kemarin.


"Zohri serta teman-teman sejauh ini latihan sendiri semenjak dikembalikan ke wilayah semasing tanpa ada dikawal pelatihnya. Sekarang, kita akan tarik mereka ke Jakarta untuk dapat konsentrasi dalam latihan hadapi persiapan Olimpiade Tokyo," tutur Zaki Makarim.


"Semuanya dapat dilaksanakan sebab permasalahan budget dana pelatnas atletik Olimpiade terselesaikan adanya kucuran dari Kemenpora," kata Zaki dalam launching yang diterima Bola.com.


Satu antara olahragawan pelatnas atletik Olimpiade Tokyo 2020, Lantas Muhammad Zohri, telah jalankan program latihan di wilayah aslinya Nusa Tenggara Barat (NTB) tanpa ada dikawal pelatih, semenjak Maret kemarin. Situasi itu berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah berkenaan ada epidemi COVID-19.


"PB PASI bukan biarkan mereka jalankan program latihan sendiri. Tapi, kami kesusahan mengirim pelatih ke tempat Zohri serta teman-teman latihan, sebab ada kebijaksanaan mengenai larangan warga wilayah lain masuk di tempat," katanya.


Semasa latihan mandiri di kampung halamannya, Zohri masih diawasi pelatih pelatnas untuk lari jarak pendek, Eni Nuraeni, lewat WhatsApp dengan mengharuskan mengirim beberapa foto latihan.


Zohri jadi salah satu olahragawan atletik Indonesia yang telah amankan ticket ke Olimpiade Tokyo 2020. Tapi, PB PASI masih membidik dua olahragawan lagi untuk mendampinginya ke acara pesta olahraga besar empat tahunan dunia itu, yaitu Satwaturahman serta Emilia Nova.


Sapwaturahman Sanapiah adalah olahragawan lompat jauh putra, sedang Emilia Nova adalah olahragawan lari gawang 100 mtr. putri. Kedua-duanya sukses persembahkan medali emas di SEA Games 2019 Filipina.


Sapwaturahman serta pecahkan rekor SEA Games dengan mencatat lompatan sejauh 8,03 mtr.. Kedua-duanya menyumbang medail di Asian Games 2018 Jakarta. Sapwaturahman mendapatkan perunggu serta Emilia Nova memberi sumbangan perak buat Tim Indonesia.


Lantas Muhammad Zohri kantongi ticket Olimpiade Tokyo 2020. Zohri sukses catatkan waktu 10,03 detik di tempat Seiko Golden Prix Osaka 2019, Minggu (19/5).